Monday, December 14, 2009

WARISAN DARI INDIA


Jakarta, kota kita tercinta, punya spesies yang terancam punah. Meskipun masih bisa ditemui di hampir semua sudut ibukota, namun keberlangsungannya masih menjadi pertanyaan. Sejauhh yang saya tahu, di beberapa bagian Jakarta Timur kehadirannya sudah tidak ditemui.

Spesies ini sebetulnya bukan spesies asli Jakarta, dia diimpor dari India beberapa puluh tahun yang lalu. Keberadaannya menjadi terkenal bahkan sebelum Amitabh Bachchan (mungkin...karena Amitabh Bachchan juga sudah cukup tua) dan Shahrukh Khan. Saya yakin semua kenal dengan spesies ini. Ya, dialah Bajaj (bajai). Kendaraan bermotor roda tiga yang sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai alat transportasi umum. Nama Bajaj diambil dari nama perusahaan otomotif terbesar dari India, Bajaj Auto. Sementara masyarakat India sendiri lebih mengenal jenis ini sebagai "Tuk-tuk".

Sketsa saya buat dari Halte Trans Jakarta Jembatan Merah, di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat. Hari itu halte dipenuhi manusia. Sebagian mengantri untuk menunggu bis, sementara sebagian lain seperti lalu lalang...dan seperti terlihat tergesa-gesa. Saya sering bingung kenapa semua selalu terlihat tergesa-gesa...ada apa sih sebenarnya di dunia ini? Tapi daripada memikirkan hal itu, saya kemudian memutuskan untuk membuat sketsa suasana di luar halte.

Dan di sanalah terlihat bajaj-bajaj itu...

Warisan dari India...

Berdiri, menunggu...berjuang untuk kelangsungannya.


sketsa: drawing pen snowman 0.05 di atas maruman artist paper 204.5 g.

1 comment:

Jatmika Jati said...

wah cakep mas..., sepertinya bajai juga sudah jadi trade-marknya jakarta......