Monday, September 26, 2016

Nunukan dalam sketsa (bagian pertama)

Pulau Nunukan, sebuah pulau di utara kalimantan, dikelilingi perairan lengkap dengan kehidupan nelayan dan petani rumput laut. Objek sketsa kali ini banyak diwarnai tema laut di sela-sela kegiatan bersepeda.
Sebuah perahu di perkampungan nelayan Sungai Bolong

Seringkali tidak mudah mensketsa setelah beberapa jam menggenggam setang. Namun setelah beberapa lama jadi terbiasa.

Perkampungan nelayan dan petani rumput laut

Alat sketsa yang dibawa seringkas mungkin. Karena tidak mungkin mengerjakan sketsa berjam-jam di lokasi, kertas gambar dan pena tinta menjadi salah satu favorite saya.

Sebuah sisi pantai di timur pulau

Perkampungan nelayan di barat pulau
 Beberapa dikerjakan dengan cat air, meski hasilnya tidak semaksimal pelukis besar :), but, this is live-sketch anyway...

Karena kemana-mana harus membawa peralatan gambar, sepeda gunung pun didesain khusus dengan rak dan "pannier" untuk perlengkapan penjelajahan.


Sunday, August 24, 2014

Urban Sketchers: NIGHT SKETCHING

Urban Sketchers: NIGHT SKETCHING: Pasar merupakan titik bertemu antara penjual dan pembeli barang. Di situ terjadi sosialisasi antar manusia dalam bentuk transaksi sebuah ba...

Saturday, August 23, 2014

Indonesia's Sketchers Gathering - Museum Bahari



Indonesia's Sketchers
S K E T C H   G A T H E R I N G

MUSEUM BAHARI
Jakarta Utara

Sabtu
Agustus 30, 2014

09.00 pagi - selesai (perkiraan pukul 15.00 WIB)

Event ini gratis !

Bawa peralatan menggambar yang sesuai dengan keahlianmu

 ========================================================================

Museum ini banyak menyimpan situs bangunan bersejarah  seperti Tembok Kota (city wall), Kubu Pertahanan (bastion), Gudang (werehouse), Galangan Kapal (ship yard), Benteng Batavia (casteel batavia), Pasar Ikan, Pasar Heksagon, Masjid Kramat Luar Batang dan lainnya yang saat ini merupakan salah satu dari 12 jalur destinasi wisata pesisir Walikota administrasi Jakarta utara.

Berikut adalah beberapa obyek yang tentunya akan menarik untuk disketsa:

www.museumbahari.org


INFO TRANSPORTASI PUBLIK

Untuk menuju Museum Bahari, ada beberapa cara. Apabila Anda naik bus TRANSJAKARTA, keluarlah di STASIUN KOTA. Dari Stasiun Kota ada beberapa pilihan angkutan umum, yaitu: MIKROLET 15 atau minibus KOPAMI 02, bajaj, ojek, sepeda ontel atau jalan kaki. 

CONTACT PERSON

ANDRY DAUD
0813 1677 2996

YANUAR IKHSAN
0896 3601 6360

Wednesday, July 9, 2014

Urban Sketchers: INDONESIA TO CHOOSE A NEW LEADER

Urban Sketchers: INDONESIA TO CHOOSE A NEW LEADER: Hari ini, 07 Juli 2014 Bangsa Indonesia memilih pemimpin baru untuk masa pemerintahan periode 5 tahun kedepan. Hiruk-pikuk pesta demokrasi...

Monday, July 7, 2014

Indonesia's Sketchers Sketch Gathering - Masjid Istiqlal


Indonesia's Sketchers
S K E T C H   G A T H E R I N G

MASJID ISTIQLAL
Jakarta Pusat

Minggu
Juli 13, 2014

10.00 pagi - selesai (perkiraan pukul 15.00 WIB)

Meet Point : Gerbang sisi Timur/Sebrang Katedral

Event ini gratis !

Bawa peralatan menggambar yang sesuai keahlianmu

 ========================================================================

Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban.

Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah.


INFO TRANSPORTASI PUBLIK

Transjakarta (jurusan Harmoni, turun di halte busway Istiqlal)
Kereta (Stasiun Gambir)

CONTACT PERSON

ANDRY DAUD
0813 1677 2996

YANUAR IKHSAN
0896 3601 6360

Friday, January 17, 2014

Indonesia's Sketchers Sketch Gathering - Pasar Jatinegara/Mester

(Klik gambar untuk memperbesar tampilan)

Indonesia's Sketchers
S K E T C H   G A T H E R I N G

PASAR JATINEGARA (MESTER)
Jakarta Timur

Minggu
Januari 26, 2014

10.00 pagi - selesai (perkiraan pukul 15.00 WIB)

Meet Point : Toko Buku Prapatan

Event ini gratis !

Bawa peralatan menggambar yang sesuai keahlianmu

 ========================================================================

Pasar Jatinegara merupakan sebuah pasar yang berada di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Pasar ini berdekatan dengan Pusat Grosir Jatinegara, SMP Negeri 14 Jakarta dan Stasiun Jatinegara. Pasar ini dahulu bernama Mester Passer (Pasar Mester) dan pasar ini di lalui oleh Trem Batavia. Pasar ini juga disebut Pasar Kamis karena dahulu pasar ini dibuka setiap hari kamis.

Pada masa penjajahan Belanda, Jatinegara merupakan pusat dari kabupaten yang dikenal sebagai Meester Cornelis. Kabupaten Jatinegara saat itu meliputi Bekasi, Cikarang, Matraman dan kebayoran. Nama Meester Cornelis diganti menjadi Jatinegara pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1942. Meskipun demikian, nama Jatinegara yang berarti ‘negara sejati’ itu sudah dipopulerkan oleh Pangeran Ahmad Jayakarta saat beliau mendirikan perkampungan Jatinegara Kaum di wilayah Pulo Gadung, Jakarta Timur. Versi lain mengatakan bahwa nama Jatinegara diadaptasi dari banyaknya pohon jati yang masih ditemukan di kawasan tersebut pada masa pendudukan Jepang, sehingga nama Meester Cornelis diganti menjadi Jatinegara.

Pasar Lama Jatinegara atau lebih dikenal dengan Pasar Mester, merupakan pusat ekonomi bagi warga Jatinegara. Pasar Lama Jatinegara mempunyai banyak deret bangunan dimana dulunya dikenal dengan bangunan Belanda. Di sekitar pasar tersebut juga terdapat pedagang-pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya mulai dari pukul 7 pagi hingga pukul 6 sore.


INFO TRANSPORTASI PUBLIK

Transjakarta (arah Kp. Melayu)
Mikrolet M16 & M01 (arah Kp. Melayu)
Kopaja 502 (arah Kp. Melayu)
Metro Mini 54 (arah bypass)
Kereta (Stasiun Jatinegara)

CONTACT PERSON

ANDRY
0813 1677 2996

YANUAR
0896 3601 6360






Monday, January 6, 2014

Petak Sembilan, Sebuah Pecinaan Jakarta

Pecinan Jakarta


Petak Sembilan, Pancoran Glodok salah satu situs pecinan Jakarta di daerah Jakarta Barat. Pecinaan selalu terletak di dekat sungai karena memiliki peran besar terhadap perekonomian sebuah kota, lalulalang perdagangan salah satunya melalui pelabuhan Sunda Kelapa. Warga Tiong hoa bermukim disini jauh sejak era kolonial kepemimpinan Belanda menduduki Jakarta. tak jauh dari sini adalah Kota Tua berperan sebagai pusat pemerintahan di era Kolonial diletakan berdekatan karena pemerintah harus memantau perekonomian.

Kawasan Petak Sembilan ini juga terkenal sebagai pusat obat. Tiong hoa sangat terkenal dengan teknik pengobatan tradisionalnya. Disini bisa ditemukan rempah-rempah obat sampai pengobatan menggunakan ular kobra.


Hampir setiap sabtu pagi saya mendatangi kawasan Petak Sembilan, sekadar untuk sarapan dan ngobrol dengan warga lokal di kopi tiam (Kopi Es Tak Kie) di gang Gloria, sebuah Kopi Tiam yang sudah aktif sejak 1927, sebuah kawasan dimana saya merasa nyaman, merasa dimana saya tidak sendiri ketika setiap pagi koh Latief (pemilik, generasi ke tiga dari toko ini) selalu memperkenalkan saya dengan pelanggan yang duduk di meja lain dan memperkenalkan daerah Petak Sembilan (detiap saya datang selalu dengan cerita baru).



Selepas sarapan, saya berkeliling daerah ini. selain menawarkan sarapan yang menarik, banyak ditemukan jajanan khas pecinan seperti kue, dupa, kertas doa, dll.


Kalau diperhatikan hampir disetiap bangunan sakral selalu ditemukan patung, menurut seorang Biksu dalam kebudayaan Cina patung ini merupakan makhluk rekaan yang diberi nama Sai berperan sebagai penjaga. diletakkan di samping pintu gerbang masuk.


Hal yang paling banyak bisa ditemukan di Petak Sembilan saat pagi hari adalah Kuliner. tempat ini sangat menarik untuk kalian hampiri sebagai pecinta kuliner.




Selain kuliner, pasar, disini juga bisa menghampiri kuil/klenteng sebagai tempat wisata. Tapi harap menghormati mereka yang beribadah, banyak keluhan dari masyarakat sekitar, pengunjung tidak menghormati rumah ibadah dan mereka yang beribadah seperti mengambil foto seenaknya.

waktu yang paling tepat untuk mengunjungi tempat ini adalah pagi,

NP
@agapratama

Thursday, October 24, 2013

Indonesia's Sketchers Sketch Gathering - Petak Sembilan (Gang Gloria)

(klik gambar untuk memperbesar)

Indonesia's Sketchers
S K E T C H   G A T H E R I N G

PETAK SEMBILAN (GANG GLORIA)
GLODOK

Sabtu
November 2, 2013

07.30 pagi - selesai (perkiraan pukul 12.00 WIB)

meet point : Depan jalan masuk Gg. Gloria (Pasar Gloria)

Gratis !

Bawa peralatan menggambarmu

 ========================================================================

Salah satu ciri khas yang umum terdapat disetiap sejarah suatu kota adalah terdapatnya permukiman Tionghoa atau biasa disebut Pecinan (Chinatown) di kota tersebut. Kawasan Cina memiliki satu kendali penting selalu dalam sejarahnya menjadi penopang sekaligus jantung perekonomian. Tak heran jika pecinan terdapat hampir di berbagai kota besar di Dunia.

Jauh sebelum Belanda membangun Batavia, orang-orang Cina sudah tinggal di sebelah timur muara Ciliwung, tak jauh dari pelabuhan Sunda Kelapa. Kedatangan penduduk Cina ini dimulai sebelum abad ke-7. Pada masa tembok Batavia masih berdiri kokoh, warga Cina masih bebas keluar masuk dan tinggal di dalam Kota. Lalu sekitar tahun 1740-an terjadilah pembantaian warga Tionghoa di Batavia. Sehingga Mereka ditempatkan di luar tembok yang sekarang kita kenal sebagai Glodok.

Satu lokasi terkenal di Glodok adalah Petak Sembilan, yang juga akan kita datangi terdapat banyak sekali peninggalan dari perjalanan panjang pecinan tersebut. Selain peninggalan, beberapa budaya tionghoa masih sangat melekat dengan keseharian mereka, seperti ibadah, tata cara makan, pengobatan, Pasar, dll. Petak Sembilan juga dikenal sebagai pusat obat tradisional Cina. Obat Cina juga menjadi tradisi khas yang sudah populer sejak era Kolonial.



INFO TRANSPORTASI PUBLIK

- TRANSJAKARTA 
Halte terdekat Glodok

- COMMUTERLINE
Stasiun BEOS + jalan kaki +/- 1 km kearah ITC Glodok

CONTACT PERSON
ANDRY
0813 1677 2996

NUGRAHA
0878 8008 8766






Monday, August 19, 2013

Sketchwalk & Gathering Agustus 2013

Jaksa Street Fiesta 
Jalan Jaksa



24 Agustus 2013
16.00 - 23.00

Meet point :
Kantor kelurahan Kebon Sirih

Contact :
087880088766 (Nugraha)
@agapratama

Jadwal Acara : 




video by ockland23 

Friday, August 9, 2013

Berjalan Kaki, Menyenangkan ? Bagaimana Menurut Anda ?

Menikmati Kota dengan Berjalan Kaki

Menikmati jalanan kota beserta pemandangannya tidak hanya dengan menaiki kendaraan. Berjalan kaki juga merupakan hal yang tidak kalah menyenangkan, karena dengan berjalan kaki kita bisa menikmati setiap denyut kota tanpa sekat dan batasan. 

Buat saya, sebuah kota yang baik adalah kota yang memiliki trotoar yang tertata dengan baik pula. Sempat saya mengitari Jalan Jaksa, Jakarta Pusat salah satu tempat wisata yang dimana mayoritas pengunjungnya berjalan kaki untuk menikmati kawasan tersebut. Namun, melihat kondisi trotoar yang beralih fungsi menjadi berbagai macam seperti tempat parkir motor, warung, grobak, dll malah menimbulkan kesan kesemrawutan. Saking penuhnya trotoar tersebut dengan kesemrawutan tersebut banyak pejalan kaki lebih memilih berjalan di jalanan kendaraan bermotor yang seringkali menimbulkan kemacetan.

Bagaimana trotoar menurut anda ?






Tambahan :

Yeay, selamat untuk berita menyenangkan bagi pengguna kereta !


Selain menggambar, saya juga digambar oleh seorang juru gambar portrait cepat mas Toto BS : 

Saya


Pak Hag

Ibu Iwul

Wednesday, April 17, 2013

Beos, Bemo, dan Cerita Seru di Dalam Kabin

Front Cabin of Bemo (WIP) | 30X21 cm | Watercolor on Moleskine

Kemarin sempat nyantai di kabin belakang Bemo yang sedang mangkal dari panas teriknya matahari sekitaran Beos. sempat ngobrol juga bareng beberapa anggota PBJ (Paguyuban Bemo Jakarta) salah satunya Mujiono karena persis di belakang Bemo tempat saya bersandar, dia ikut dalam obrolan kami sambil ngelap bemo hijau nya.


"Berharap yang masih ada sekarang tidak hanya akan menjadi cerita kedepannya" 
- Mujiono, Anggota PBJ


Begitulah celetukannya ketika saya sedang menggambar, mengenai harapannya yang ingin sekali bemo masih bisa dinikmati ratusan tahun kedepan oleh generasi-generasi baru.

@agapratama


Monday, April 1, 2013

Kedai Jamu dan Kopi, Suwe Ora Jamu

tinta, cat air di Nude Book | 15 x 15 cm (spread) | 2013


Jamu adalah sebuah sebutan dari orang Jawa untuk ramuan obat dari tetumbuhan (herbal) tanpa menggunakan bahan kimia sebagai zat tambahan.

Sebuah kedai di Petogongan yang cukup unik untuk kini, ditengah maraknya cafe menjajakan kopi, teh atau bir, kedai ini malah menjual jamu. dengan harga yang sangat terjangkau. unik sekali cafe ini, ketika saya masuk bisasanya sebuah kedai kopi, teh, atau bir didatangi oleh golongan umur yang sudah terkotak-kotakkan karena fungsinya untuk bertemu rekan bisnis atau belajar,dll. Tapi dikedai ini malah ada beberapa anak-anak kecil yang lumayan pecicilan lari sana sini, ada geng ibu, ada juga yang sedang rapat, ada juga yang sedang belajar dan kumpul keluarga (ya saya kumpul keluarga disini).

Jamu yang saya cicipi adalah Gingseng Prakoso untuk memelihara kesehatan, menambah stamina, menyegarkan badan.

unik, tempat yang juga nyaman, saya jatuh cinta sama Suwe Ora Jamu :)

Monday, March 25, 2013

SketchWalk 24 Maret 2013, bandung

Hai teman-teman sketser se-Indonesia! lama tak upload :)
Kali ini saya ingin menulis tentang acara sketchwalk bandung pada hari minggu kemarin.

Dimulai pada pukul 9 pagi dengan titik temu di depan gerbang ITB jl. ganesha, acara ini di prakarsai oleh Mas Thamrin (sketcher, arsitek) yang kemarin baru saja pulang dari event Sketchwalk Chaophraya di Thailand pada bulan Februari.

Ini adalah acara 'dadakan' - yang mana ada seorang teman dari Thailand yang sedang berada di bandung, Mr.Decha Charoenchai mengajak untuk dapat bersketsa bersama sebelum ia kembali lagi ke Thailand beberapa waktu mendatang.

      Titik awal objek sketsa kali ini di mulai dengan bangunan Aula Barat kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Struktur atap bangunan yang sangat khas dan ikonik telah identik dengan kampus ini. Sudut pandang dalam sketsa ini diambil dari dalam gerbang itb, tepat di depan pos satpam, di dekat jam dinding.


Selama kurang lebih 3 jam-an, teman-teman sketser berkutat di seputaran area ini. Ada pula yang mengambil objek di bagian dalam kampus, yang memiliki view tak kalah menarik. Teman kita Mr. Decha pun terlihat sangat antusias dengan aktifitas sketsanya



Untuk teman-teman IS Bandung sendiri, ini menjadi semacam temu kangen setelah sekian lama tidak berjumpa -beberapa teman ada yg telah berada di luar bandung dalam waktu lama- , sehingga acara ini juga dihabiskan dengan bertukar cerita, bercanda, dan bercengkrama sambil ber sketsaria


Rencana awal Mas Thamrin mengenai sketch walk ini adalah; setelah dari itb, kita akan berjalan kaki menyusuri sungai Cikapundung ke arah Ciwalk, yang di sinyalir akan banyak sekali view menarik mengenai sungai dan suasana perkampungan di pinggiran sungai Cikapundung. Namun pada saat makan siang, mendung sudah menggelayut di langit bandung, sehingga rencana melalui rute tersebut menjadi tak kondusif lagi.

Urung ke kawasan perkampungan sungai cikapundung, teman-teman sepakat untuk meneruskan acara hari ini ke Selasar Sunaryo Art Space di daerah dago pakar. dengan pertimbangan; apabila turun hujan acara sketsa masih bisa di lanjutkan di dalam ruangan.

                                                                                               makan siang sketsa

Sambil menunggu kedatangan Kang Ichsan, seniman Cat air kenamaan kota bandung yang rencananya akan datang bergabung, setelah makan siang, beberapa teman melaksanakan ibadah shalat di Mesjid Salman itb. Mesjid ini terletak bersebelahan dengan Taman Ganesha.
Pada sesi interval ini pun, ternyata banyak pula sketsa yang ditelurkan. Objeknya tidak lain dan tidak bukan adalah Mesjid Salman itu sendiri dan suasana disekitarnya.




Setibanya di Selasar Sunaryo acara sketsa di lanjutkan. Selasar ini merupakan Art Gallery yang terletak di jl. bukit pakar timur, di daerah atas kota bandung. Masing-masing pun mulai sibuk dengan peralatannya. Tampak di bawah Mas Thamrin sedang men-sketsa Amphitheater Selasar, yang terletak di bawah cafe.
sketsa yang satu ini merupakan hasil karya Kang Ichsan.
Amphitheater Selasar Sunaryo

Sementara diatas, teman-teman yang lain juga tak kalah serunya. Suasana cafe menjadi objek pilihan untuk di sketsa
Sambil berbincang-bincang santai diselingi minuman dan makanan ringan, perhatian mereka tetap tak lepas dari kertas gambar.
Selama kurang lebih 3 jam, para sketser telah berhasil mendapat cukup banyak sketsa. Dan acara hari itu pun diakhiri dengan sesi foto bersama. Hari minggu yang menyenangkan
Untuk acara selanjutnya, sketchwalk akan diadakan pada hari minggu tanggal 7 april 2013 -dua minggu lagi.
Bagi teman-teman yang ada dan sedang berada di bandung silahkan datang bergabung, untuk info selanjutnya akan kabarkan melalui facebook. Terimakasih untuk sketching & sharingnya, teman-teman. Terimakasih atas berbagi ilmu-pengalamannya, Mas Thamrin, Kang Ichsan. Sampai jumpa di event selanjutnya
Salam sketsa!
sketchwalk at Selasar Sunaryo, afternoon session.

------------------------------------------------
foto2 dok. Mas Thamrin. diambil dari :
*Sketchwalk @bandung page, 24 maret 2013 : http://www.facebook.com/events/397018490396984/


Wednesday, March 20, 2013

BEMO Rasa Baru

"Nah, itu mas orangnya... itu yang kepalanya plontos pakai kaos badannya besar. Dia tuh orang dibalik bemo ini." Seru salah seorang anggota Paguyuban Bemo Jakarta (PBJ) sambil menunjuk kearah Enrico Halim. Proyeknya yang satu ini dinamai Bio Bemo. Bemo yang satu ini tidak lagi mengeluarkan asap dan berisik, karena bemo ini bertenaga listrik.


Jurnal : BioBemo di Balai Kota | Tinta dan cat air di atas kertas| 18.5 x 18.5 cm | 2013

"Bemo ini lebih enak dan nyaman juga irit" Jelas salah satu anggota PBJ yang juga pernah menjajal bemo listrik ini. Perbedaan selain sumber tenaganya adalah bahan dasar body dari bemo ini berbahan fiber, berbeda dengan bemo buatan daihatsu yang menggunakan bahan plat sebagai body-nya guna untuk memperingan beban. karena secara logika kerja dinamo tidak sekuat kerja bemo pendahulunya. Ya, itu juga pertanyaan yang mayoritas dilontarkan sopir Bemo di bendungan hilir. "Bagaimana jika mengangkut penumpang ?" begitulah inti pertanyaan mayoritas dari mereka. saya empat menanyakan ini langsung ke Enrico sendiri via message fb. berikut kutipan jawaban dari Enrico :

NP : mas enrico, keren aku udah liat page bio bemomu. banyak pertanyaan nih, salah satunya listrik yg dihasilkan bemo itukan berasal dari dinamo, apakah tenaga dinamo kuat mengangkut penumpang yang setara dengan bemo yang sekarang ada ?
oh iya pertanyaan ini mewakili beberapa pertanyaan sopir bemo yang kemarin aku sempat ngobrol sama mereka di pasar bendhil 

EH : Halo Mas Nugraha,
Ya, itu pertanyaan yang juga terlontar pada saat BioBemo mampir ke pangkalan Benhil dekat kali.
Memang masih harus diuji secara benar untuk menjawab pertanyaan itu. Kemarin baru dicoba dengan mengangkut enam orang dewasa di belakang dan 10 anak2.. belum bermasalah.
Menurut teori, beban yang dapat diangkut oleh motor 10KW itu sebesar 1,100 Kg.
Terima kasih mas..

Selain masalah penumpang tersebut, salah seorang anggota PBJ juga sempat curhat mengenai kinerja bemo ini, yaitu masa aktif baterai nya. Kini bemo ini bisa mencapai 40km untuk satu kali cas, sedangkan menurut pengakuan salah seorang anggota PBJ tersebut mereka membutuhkan tenaga yang bisa mencapai hingga 80km. 
Semoga proses perizinan bemo ini bisa berjalan lancar sehingga bisa terus disempurnakan. Semoga bemo ini bisa turut mewarnai ramainya jalanan Jakarta. 

untuk mengikuti keseharian BEMO ini bisa mengunjungi :
biobemo.tumblr.com

Monday, March 18, 2013

RELASI MANUSIA DAN ALAM DI PASAR KEMBANG CIKINI


Kalau masih ada yang guyon tentang judul postingan ini dengan menghubungkannya sama penyanyi dangdut adiknya Vety Vera berarti anda sudah basi banget hehe...

Sabtu kemarin Indonesia's Sketchers Pusat mengadakan acara Sketching & Sharing di Pasar Kembang Cikini. setelah berkumpul di titik temu tukang siomay stasiun Cikini, saya bersama teman-teman sketcher langsung menuju Pasar Kembang Cikini yang ada di seberang stasiun...masuk gang sedikit.

Maaf ya monyet...
Di sana saya menemukan dua contoh kasus tentang kesemena-menaan manusia terhadap alam, khususnya terhadap hewan dan bunga(tumbuhan). Waktu baru datang dan sedang mencari obyek sketsa, datanglah serombongan pengamen topeng monyet. Dulu saya tertawa kalau melihat atraksi yang mereka pertunjukkan...tapi kalau ditanya sekarang akan lain soal. Miris saya melihat bagaimana pengamen2 itu memperlakukan monyet piaraan mereka...yang mereka andalkan kelincahannya untuk mencari sesuap nasi. Bagaimana tidak...monyet itu naik semacam motor2an dan diikat rantai lehernya lalu ditarik kesana kemari agar terkesan sedang balapan. Ditariknya juga dengan kasar dan keras...kadang dibuat jatuh. Saya jamin pasti sakit. Kalau ada yg bilang.."ah itu kan cuma monyet", silakan bayangkan diri anda jadi monyet itu.

Semoga berbahagia...

Si bapak lagi merangkai bunga. Maskulin feminin...

Yang kedua ya bunga2 itu...berapa banyak yang dipetik cuma untuk dipakai manusia mengucapkan selamat, menyatakan cinta, ataupun duka cita. Setelah itu ya dibuang saja layu musnah jadi debu (mirip judul lagu ya..).
Saya nggak tahu apakah sudah ada usaha konservasi terhadap bunga-bungaan. Ah entahlah...saya cuma kadang merasa nggak enak hati saja. Eksploitasi kita terhadap alam ini terasa sudah berlebihan...kadang malah bukan untuk hal yang esensial.

Ngeri juga kalau alam diberi kemampuan "balas dendam" macam di film The Happening itu ya...Semoga tidak. Kita saja yang perlu tahu batasannya.

Cikini, 16-03-2013
YBD

Wednesday, February 20, 2013

Bandung, Bandung





Sketsa dari dua liburan ke Bandung.
Jalan Dago | Pemandangan dari Kamar 308, The Valley | Kamar 308, The Valley