Monday, January 6, 2014

Petak Sembilan, Sebuah Pecinaan Jakarta

Pecinan Jakarta


Petak Sembilan, Pancoran Glodok salah satu situs pecinan Jakarta di daerah Jakarta Barat. Pecinaan selalu terletak di dekat sungai karena memiliki peran besar terhadap perekonomian sebuah kota, lalulalang perdagangan salah satunya melalui pelabuhan Sunda Kelapa. Warga Tiong hoa bermukim disini jauh sejak era kolonial kepemimpinan Belanda menduduki Jakarta. tak jauh dari sini adalah Kota Tua berperan sebagai pusat pemerintahan di era Kolonial diletakan berdekatan karena pemerintah harus memantau perekonomian.

Kawasan Petak Sembilan ini juga terkenal sebagai pusat obat. Tiong hoa sangat terkenal dengan teknik pengobatan tradisionalnya. Disini bisa ditemukan rempah-rempah obat sampai pengobatan menggunakan ular kobra.


Hampir setiap sabtu pagi saya mendatangi kawasan Petak Sembilan, sekadar untuk sarapan dan ngobrol dengan warga lokal di kopi tiam (Kopi Es Tak Kie) di gang Gloria, sebuah Kopi Tiam yang sudah aktif sejak 1927, sebuah kawasan dimana saya merasa nyaman, merasa dimana saya tidak sendiri ketika setiap pagi koh Latief (pemilik, generasi ke tiga dari toko ini) selalu memperkenalkan saya dengan pelanggan yang duduk di meja lain dan memperkenalkan daerah Petak Sembilan (detiap saya datang selalu dengan cerita baru).



Selepas sarapan, saya berkeliling daerah ini. selain menawarkan sarapan yang menarik, banyak ditemukan jajanan khas pecinan seperti kue, dupa, kertas doa, dll.


Kalau diperhatikan hampir disetiap bangunan sakral selalu ditemukan patung, menurut seorang Biksu dalam kebudayaan Cina patung ini merupakan makhluk rekaan yang diberi nama Sai berperan sebagai penjaga. diletakkan di samping pintu gerbang masuk.


Hal yang paling banyak bisa ditemukan di Petak Sembilan saat pagi hari adalah Kuliner. tempat ini sangat menarik untuk kalian hampiri sebagai pecinta kuliner.




Selain kuliner, pasar, disini juga bisa menghampiri kuil/klenteng sebagai tempat wisata. Tapi harap menghormati mereka yang beribadah, banyak keluhan dari masyarakat sekitar, pengunjung tidak menghormati rumah ibadah dan mereka yang beribadah seperti mengambil foto seenaknya.

waktu yang paling tepat untuk mengunjungi tempat ini adalah pagi,

NP
@agapratama

No comments: