Monday, August 1, 2011

Moleskine in the airline business

sekali lagi, pekerjaan membawa ke dalam moda perjalanan yang sebelumnya saya hindari, cessna 208. Pesawat berbaling-baling satu yang dipiloti bule itu sepertinya meragukan. Setiap penumpang dan barang ditimbang, ini agak mengkhawatirkan. Setiap orang kemungkinan bisa membayar atas kelebihan beban yang "dideritanya" tapi apa bisa fee tersebut membayar kselamatan kami di udara dengan pesawat kecil itu?

Once again my job takes me into a mode of transportation that I had avoided before, a Cessna 208. A one rotor aeroplane driven by foreigner (unknown nationality) seems terrifyingJ Each passenger and their luggage was measured their weight. Almost everybody can pay the over capacity he/she create, but the question is does it pay our safety?



haha_ kesan pertama sebelum menaiki cessna 208 milik maskapai Susi Air mendadak sirna ketika duduk tepat di belakang pilot berambut pirang (hanya ingat yg perempuan: Margaretha:). Interior rapi dibalut kulit pada kursi dan bahan fabrik berkualitas baik pada langit-langit, penyejuk udara dingin, dilengkapi layar navigasi canggih berlayar lebar buatan Garmin, membuat saya langsung melupakan semua kesan buruk hanya dengan menduduki kursinya. Musik lembut sebelum take off memenuhi ruangan tersambung dari Nokia N8 milik sang pilot yang tersambung ke sistem audio pesawat makin menenangkan saya (lagu "welcome to the jungle" kesukaan sangat tidak direkomendasi pada situasi ini)

LOL_ that previous feeling soon as I on board of Cessna 208 belongs to “Susi Air” vanish suddenly when I sat  behind the lady pilot called “Margaretha”. A very neat interior with leather seat and high quality fabric on the surface of interior, very cool air conditioner, and a sophisticated Global positioning System made by Garmin, make me forget about negative feeling only by sitting on the seat. A soft music comes out of pilot’s Nokia N8 attached to aeroplane audio system really ease me (welcome to the jungle is not recommended on this situation




Singkatnya, pesawat terbang menuju bandara tujuan. Serius mensketsa membuat saya tak sengaja jadi pusat perhatian beberapa penumpang. Rasa mual akibat konsentrasi berlebihan mulai menyerang, keringat dingin mengalir. beberapa saat saya alihkan perhatian ke sekeliling pesawat dan.... luar biasa, pesawat ini terbang rendah!!! ini pengalaman pertama terbang 30 menit serendah ini, tanpa guncangan akibat menabrak awan:)) rasa mual menghilang seketika berganti rasa ingin tahu melihat permukaan bumi yang indah.

Shortly, the plane leaving for another airport. Serious in sketching  drown me in a state of unconscious for being a center of another passenger’s attentionJ. Feeling nausea starts to attack, cold sweat comes out, in a moment I distract my view at surroundings and amazingly this plane flew in low altitude!!! Very beautiful view!!

Sekembali dari tempat tugas saya menaiki pesawat yang sama, membawa tamu dari Makassar yang juga mengalami penerbangan pertama mereka dengan Cessna 208:) Pendapat mereka sama, "tidak buruk sama sekali":) Well, silahkan menikmati sketsa-sketsa ini, sampai jumpa di petualangan berikutnya

Enjoy these sketches, see ya in next adventure

No comments: