Wednesday, April 11, 2012

SEHARIAN DI KOTA SOLO

 ..Long weekend membawa saya menjelajahi sebagian tempat menarik di kota Solo. Panasnya siang itu tidak menyurutkan langkah untuk mengunjungi Keraton Kasunanan Solo. Namun rasa lelah perjalanan dan panasnya udara terobati saat masuk ke kawasan keraton yang teduh dengan banyaknya pohon Sawo Kecik yang tumbuh di halaman keraton.



Keraton Kasunan Surakarta terletak di pusat kota Solo, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Pembangunan keraton dilakukan dari tahun 1743 hingga 1745. Konstruksi bangunan keraton menggunakan bahan kayu jati yang diperoleh dari Alas Kethu di dekat kota Wonogiri. Arsitek keraton ini adalah Pangeran Mangkubumi, kerabat Susuhunan (raja Solo) yang kelak memberontak dan berhasil mendirikan kesultanan Yogyakarta dengan gelar Sultan Hamengku Buwana I. Jadi tidak mengherankan jika bangunan kedua keraton memiliki banyak kesamaan. Setelah pembangunan selesai, keraton baru yang diberi nama Keraton Surakarta Hadiningrat tersebut resmi digunakan oleh raja pada tanggal 17 Februari 1745.
Bila ingin mengunjungi keraton ini, pengunjung harus mematuhi berbagai peraturan seperti tidak memakai topi, kacamata hitam, celana pendek, sandal, serta jaket. Bila sudah terlanjut bercelana pendek dapat meminjam kain bawahan untuk digunakan selama mengelilingi kawasan keraton.


Memasuki bagian depan keraton, terdapat bangunan Sasana Sumewa dan sebuah meriam berbahan perunggu bernama Kyai Rancawara. Bangunan ini dulu digunakan sebagai tempat Pasewakan Agung, yaitu pertemuan antara Raja dan para bawahannya. Di tempat ini pengunjung masih bisa melihat Dhampar Kencana (singgasana raja) yang terletak di Siti Hinggil Lor. Pengunjung tidak boleh menaiki area ini sebab tempat itu sangat dihormati dan dianggap keramat.
Sasana Sewaka yang berada di samping museum. Pada halaman Sasana Sewaka wisatawan harus melepaskan alas kaki untuk berjalan di hamparan pasir halus yang diambil dari Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo. Di sini, pengunjung dilarang mengambil atau membawa pasir halus tersebut. halamannya yang teduh dipenuhi pohon Sawo Kecik. yang konon bagi siapa saja yang mendapatkan buahnya yang terjatuh dari pohon karena sudah masak dan memakannya. akan selalu mendapatkan 'Becik' atau semua hal baik didalam kehidupannya.


TANDU/JODANG
Salah satu Tandu koleksi Museum Keraton. disebut Jodang Joli Jempono.
Tandu ini digunakan oleh hanya para puteri keraton Solo dan hanya untuk



KERETA KYAI GRUDA
kereta ini merupakan kereta tertua, karena merupakan peninggalan PB II. Kereta ini ditarik oleh 8 ekor sapi dan memiliki roda dengan diameter yang lebih besar dari biasanya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan laju kereta saat berjalan di jalanan berbatu.
kereta Kjahi Groedo adalah yang dipakai oleh Paku Buwono II saat pindah dari Keraton Kartosuro ke Keraton Surakarta pada 1617.



MENARA SANGGA BUANA
disebut juga Panggung Sanggabuwana. Konon, menara digunakan oleh Susuhunan untuk bersemedi dan bertemu Nyai Rara Kidul, penguasa Pantai Selatan. Selain sebagai tempat semedi, menara ini juga berfungsi sebagai menara pertahanan untuk mengontrol keadaan di sekeliling keraton.



 
 lelah berkeliling keraton dan museum diluar halaman keraton, kita bisa sedikit bersanati menikmati jajanan khas Kota Solo. dan minim Jamu Gendong sebangai penghilang rasa lelah setelah berkeliling..



 PASAR KLEWER
Pasar Klewer merupakan pusat pasar dimana sebagian besar aktivitas warga Solo berpusat disana. Dari pakaian atau tekstil yang mendominasi, makanan, sampai ke pernak pernik perhiasan dijual disana. Letaknya berdekatan dengan Keraton Solo dan alun-alun, sehingga hampir setiap hari daerah ini tak pernah sepi dari hiruk pikuknya jalan.
Semenjak dibangun pada 1970, perkembangan Pasar Klewer Solo bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya. Melesat untuk kemudian menjadi pasar tekstil yang besar. Bahkan, mungkin salah satu yang terbesar di Indonesia.


 

4 comments:

arie harjanoviar said...

seruu...!

sketsa - boediono said...

Tentang keraton, very interesting. Tell me more about pasar klewer in a separate sketches. Please. Congratulations.

DHAR CEDHAR said...

keren sekali pak...
sayang cuma sehari, coba kalo setahun, bisa pameran tunggal...

Tiara's Gallery said...

Boleyn ikutan donk.....namaku TIARA....
Www.gallerytiara.blogspot.com