Salah satu instansi yang sudah mulai melakukan perubahan. Membuat orang menunggu daripada mempercayai calo-calo untuk menjadi agen para konsumen. Tetap saja, proses menunggu ini ternyata tidak efektif karena kinerja atau flow customer service masih kurang terancang dengan baik.
Kegiatan menunggu di negara kita tercinta ini adalah hal yang sangat lumrah tapi juga sangat membosankan. Jikalau menunggu itu adalah bagian dari suatu proses yang normal, mungkin tiap orang akan mengerti dan akan tidak keberatan untuk melakukannya. Akan tetapi biasanya kegiatan menunggu itu diakibatkan karena sistem pelayanan publik (baca: instansi pemerintah dan unit-unit usaha milik pemerintah) yang lemah dan kurang professional. Arogansi birokrasi Indonesia yang masih sangat dipengaruhi iklim feodalisme yang sudah mengakar di gen setiap orang Indonesia seakan-akan sulit dihapuskan walaupun angin perubahan sudah berulangkali menerpa kita demi mengajak kita bersaing dengan dunia internasional.Walaupun sudah duduk lumayan lama, pegawai customer service masih lambat dalam mengakses database dan pengolahannya. Sekarang giliran kecakapan skil dan IT yang menjadi sorotan.
Menurut saya, kelemahan ini adalah penyebab lambatnya negara kita bersaing dengan negara-negara tetangga kita walaupun sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Indonesia adalah suatu negara yang secara alamiah kaya raya dan subur gendut. Sampai kapankah hal ini akan berlangsung? Menunggu apalagi untuk berubah?
Menurut saya, kelemahan ini adalah penyebab lambatnya negara kita bersaing dengan negara-negara tetangga kita walaupun sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Indonesia adalah suatu negara yang secara alamiah kaya raya dan subur gendut. Sampai kapankah hal ini akan berlangsung? Menunggu apalagi untuk berubah?
1 comment:
sketsanya tak teruk teman...
Post a Comment