Sore itu Taman Pintar cukup ramai. Taman yang terletak di Timur Malioboro itu merupakan salah satu objek wisata di Yogyakarta yang menambah pengetahuan anak-anak dengan cara yang menyenangkan. Berbekal notes kecil dan drawing pen, saya duduk sambil coba melakukan sket dengan cepat.
Di sana sini tampak anak-anak dan orangtuanya. Meski menjelang tutup, masih banyak orangtua yang dengan sabar menunggui anaknya bermain, atau bahkan ikut dalam permainan.
Dua anak yang selesai bermain pancuran menghampiri saya. Yang perempuan sekitar kelas 3 SD, adiknya berusia sekitar 5 tahun. Seperti anak lain umumnya, mereka bertanya, 'Apakah gambar saya sudah selesai?'
'Sudah,' jawab saya.
Kemudian, kedua anak itu bercerita bahwa mereka bermain setiap hari di taman pintar.
"Pernah masuk ke dalam gedung?", tanya saya. Keduanya menggeleng.
Bagian luar taman yang dibuka pada 2006 itu gratis, sehingga saya maklum mereka berdua bisa dengan bebas bermain tiap hari. Sedangkan untuk masuk gedung yang berisi wahana dan peraga harus membeli tiket. Mereka memang anak-anak yang berorangtua kurang mampu. Orangtuanya tidak sanggup untuk sekedar mengajak keduanya masuk ke dalam gedung. Namun, mereka berdua mengaku cukup senang meski hanya menikmati bagian luarnya.
Seorang remaja bermain permainan corong suara. Membunyikan suara di ujung pipa dapat didengarkan oleh orang lain di ujung pipa yang satunya meski tidak berdekatan.
No comments:
Post a Comment