Senin pagi yang tidak seperti biasanya, ketika semua jalan lancar yang hanya terjadi ketika tanggal merah (hari libur). Pagi ini saya naik kereta dari Bekasi menuju bilangan Kota Tua dengan harga tiket 6500 Rupiah, seperti tahun lalu saya kembali membuat beberapa gambar di Petak Sembilan, sebuah daerah di Glodok terkenal dengan pecinaannya. Beberapa toko tutup, daerah ini cukup terkenal dengan kulinernya terutama di jam sarapan. Disana terdapat sebuah bangunan wihara, namanya Wihara Dharma Bhakti yang keadaannya selalu ramai ketika Tahun Baru Cina (Lunar New Year).
berikut sketsa jurnal saya mengenai suatu wihara dan perayaannya.
Beberapa ornamen yang terpajang di bagian dalam wihara. banyak digantung lampion-lampion (berbagai macam, juga ornamen naga yang terbuat dari lipatan kertas untuk bagian badan dan semacam mika untuk ekor dan kepala sang naga.
Ornamen yang ada di atap wihara, menarik dan cukup ikonok ketika berkali-kali datang ke wihara saya selalu teringat dengan ornamen-ornamen ini, sebagian besar floral.
sembayang dengan hio (dupa) yang aromanya cukup "nyengat" dan bila tak terbiasa asapnya terasa pedih dimata. beberapa warga tiong hoa (kong hu chu) berdoa, ada yang berdiri bahkan ada juga yang jongkok, dari segala usia. asap dan abu tak habis-habis bertebaran sepanjang hari itu.
Seorang petugas sedang menyalakan hio yang di genggamnya dengan lilin merah, abu-abu itu bertebaran kesana kemari termasuk ke gambar saya, terluhat bercak abu membuat keringnya cat air tidak seperti biasanya.
serunya hari itu dari pagi sampai sore tak hanya fotografer saja yang berkarya, tapi banyak juga sketchers yang turut meramaikan tahun naga air ini.
sekian liputan ini.terima kasih,
Nugraha Pratama
cat air dan tinta di atas aquarelle
29.7 cm x 21 cm
2012
@agapratama
2 comments:
aku suka sekali warna dan gambarnya...marvelous job, Aga!
haha trims dindie ! cheers !
Post a Comment